Payudara Laki-Laki Berkembang Menyerupai Wanita

Switch to Bahasa Inggris
Seringkali kita menjumpai laki-laki dengan payudara besar layaknya perempuan Payudara Pria Berkembang Seperti Wanita
Seringkali kita menjumpai laki-laki dengan payudara besar layaknya wanita. Sebenarnya hal ini yaitu umum dan bukanlah hal yang serius. Hanya saja seringkali hal ini menciptakan pegal dan mengakibatkan rasa kurang percaya diri. Lalu apakah payudara ini berbahaya atau tidak?
Pembesaran payudara laki-laki ini biasa disebut Ginekomastia. Ginekomastia yaitu pembesaran jaringan dada laki-laki yang disebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron. Ginekomastia ini sanggup hilang dengan sendirinya dn sanggup diobati denan konsumsi hormon tertentu untuk menjaga keseimbangan hormon. Dalam beberapa kasus operasi dan pengangkatan jaringan sekitar dada sanggup menjadi pilihan.

Gejala

Tanda dan tanda-tanda ginekomastia antara lain adalah:
• Pembengkakan jaringan kelenjar payudara
• Dada terasa sakit
Jika anda merasa dada anda mengembang, terasa sakit atau keluar air dari satu atau dua putingnya, maka anda harus waspada.

Penyebab

Ginekomastia dipicu oleh penurunan kadar hormon testosteron dibanding estrogen. Turunnya kadar testosteron ini sanggup disebabkan lantaran memang kadar testosteron turun atau merupakan peningkatan kadar estrogen, sehingga keseimbangannya berubah. Perubahan keseimbangan hormon ini antara lain disebabkan oleh:
• Perubahan alami hormon
• Konsumsi obat-obatan
• Kondisi kesehatan tertentu
25 persen kasus ginekomastia tidak ditemukan penyebab secara pasti.

Keseimbangan testosteron-estrogen
Hormon testosteron dan estrogen mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik seksual dan kelamin pada laki-laki dan wanita. Testosteron mengontrol karakteristik organ laki-laki ibarat otot dan bulu (rambut halus) pada tubuh. Sementara estrogen mengontrol karakteristik organ perempuan ibarat pertumbuhan payudara.

Perlu diketahui bahwa hormon estrogen juga diproduksi dalam tubuh pria, hanya saja normalnya dalam jumlah yang kecil. Hormon ini akan membantu kepadatan tulang, produksi sperma dan membentuk mood (emosi). Tetapi jikalau kadar estrogen terlalu tinggi atau di luar batas keseimbangan (dengan testosteron) maka akan mengakibatkan ginekomastia.

Ginekomastia pada bayi
Lebih dari separoh bayi laki-laki lahir dengan kondisi dada yang membesar sebagai akhir estrogen dari ibu. Pembesaran jaringan dada ini akan menghilang dengan sendirinya dalam dua hingga tiga ahad sesudah lahir.

Ginekomastia pada masa puber
Ginekomastia yang disebabkan perubahan hormon selama masa puber yaitu umum. Dalam banyak kasus pembesaran jaringan dada ini akan hilang sendiri tanpa perawatan dalam enam bulan hingga dua atau tiga tahun.

Ginekomastia pada laki-laki dewasa
Prevalensi ginekomastia akan mencapai puncak ketika umur 50 hingga 80 tahun. Setidaknya seperempat laki-laki akan mengidap ginekomastia dalam rentang usia ini.

Pengobatan
Beberapa jenis obat sanggup mengakibatkan terjadinya ginekomastia, antara lain:
• Obat anti-androgen yang dipakai untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker.
• Obat terapi AIDS. Ginekomastia sanggup berkembang pada laki-laki yang mengidap HIV yang mendapatkan terapi pengobatan yang disebut HAART (highly active antiretroviral therapy)
• Obat penenang ibarat diazepam atau valium
• Obat anti depresi
• Antibiotik
• Kemoterapi
• Obat untuk jantung

Alkohol dan beberapa jenis narkoba juga sanggup menjadi penyebab ginekomastia:
• Anabolic steroid dan hormon androgen yang biasa dipakai sebagai dopping oleh atlit
• Alkohol
• Mariyuana
• Heroin
• Amphetamin

Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan sanggup pula menjadi alasannya yaitu timbulnya ginekomastia yang mensugesti keseimbangan hormon, antara lain:
• Hypogonadism, kondisi yang mensugesti produksi normal testosteron ibarat sindrom Klinfelter
• Usia. Perubahan hormon juga biasa terjadi seiring penuaan usia, khususnya bagi laki-laki dengan berat tubuh lebih.
• Tumor. Beberapa jenis tumor berafiliasi dengan testis atau kelenjar-kelenjar organ laki-laki yang memproduksi hormon juga sanggup besar lengan berkuasa pada keseimbangan hormon,
• Hipertiroid, kelenjar gondok yang memproduksi hormon tiroksin terlalu banyak
• Gagal ginjal
• Gagal hati dan sirosis
• Malnutrisi dan kelaparan

Faktor resiko

Faktor resiko inekomastia termasuk:
• Remaja
• Manula
• Penggunaan anabolic steroid dan hormon-hormon androgen untuk menambah kemampuan atlit.
• Kondisi kesehatan khusus, antara lain penyakit hati dan ginjal, gondok hingga sindrom Klinefelter.

Pemeriksaan dan diagnose

Dokter akan menanyakan beberapa hal mengenai sejarah kesehatan anda dan pengobatan yang pernah diterima, disamping akan melaksanakan investigasi fisik terhadap jaringan dadan, perut dan organ genital.

Beberapa kondisi lain yang mengatakan tanda-tanda ibarat dengan ginekomastia antara lain:
• Pseudoginekomastia atau ginekomastia palsu
• Kanker payudara, walaupun jarang terjadi pada pria, tapi tetap mungkin.
• Mastitis

Sedangkan untuk investigasi awal biasanya dokter akan melaksanakan tes darah dan mamogram. Untuk tes lanjutan biasanya akan dilakukan :
• Foto rontgen dada
• CT scan
• MRI
• Pengambilan sedikit jaringan

Obat dan penanganan

Banyak kasus ginekomastia yang sembuh dengan sendirinya. Tetapi jikalau ginekomastia disebabkan hal-hal tertentu atau mengakibatkan nyeri yang berkepanjangan, maka dokter biasanya akan merekomendasikan obat-obat tertentu.

Pengangkatan jaringan dimungkinkan dalam menangani ginekomastia yang sudang sangat mengganggu.
• Sedot lemak (liposuction). Hanya menyedot lemak saja tanpa mengambil jaringan di payudaranya.
• Mastectomi. Pengangkatan jaringan payudara dan biasanya dilakukan melalui endoskopi.

Bagi pria, pembesaran payudara ini sanggup mengakibatkan stres dan perasaan malu, karen sangat berafiliasi dengan kehidupan asmara dan percaya diri. Cobalah gali sebanyak mungkin warta dan tunjangan dari keluarga, dokter atau teman.

Sedangkan untuk mencegah dan mengontrol resiko ginekomastia hal berikut sanggup dilakukan:
• Hindari penyalahgunaan narkoba dan doping, termasuk steroid, heroin dll.
• Hindari konsumsi alkohol, meskipun sedikit
• Periksa ulang obat-obat harian yang dikonsumsi dan konsultsikan ke dokter.


mayoclinic

Previous Post Next Post