Tv Meningkatkan Resiko Asma Anak

Switch to Bahasa Inggris
anak yang menonton televisi lebih dari dua jam sehari ditengarai akan mempunyai resiko mend TV Meningkatkan Resiko Asma Anak
Anak-anak yang menonton televisi lebih dari dua jam sehari ditengarai akan mempunyai resiko menderita asma dua kali lebih tinggi, demikian peneliti Inggris melaporkan final Februari lalu.

Saat ini asma menjangkiti tak kurang dari 300 juta orang di seluruh dunia dan umumya diderita oleh belum dewasa secara kronis. Gejala-gejala yang biasa timbul yakni nafas yang berbunyi (mengi), sulit bernafas, batuk dan dada terasa sesak.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Thorax menyebutkan bahwa tak kurang dari satu kasus janjkematian dari 250 janjkematian di dunia berafiliasi dengan asma dan berkaitan dengan obesitas dan kurangnya olahraga.

“Terdapat inovasi sebelumnya bahwa contoh nafas berafiliasi dengan kebiasaan yang memicu perubahan pada paru-paru dan mengi pada anak,” ungkap Andrea Sherriff dari Universitas Glasgow yang menulis penelitian tersebut.

Sherriff dan teman-temannya meneliti lebih dari tiga ribu anak mulai dari yang gres lahir hingga usia 12 tahun. Dalam penelitiannya pada orang renta ditanyakan tanda-tanda mengi pada anak mereka dan diagnose asma oleh dokter ketika mereka tumbuh dewasa. Mereka juga melaksanakan analisa seberapa sering anak tersebut menonton televisi. Hanya saja Sherriff dan kawan-kawan tidak meneliti imbas video game dan komputer.

Penelitian tersebut juga mengungkap 6 persen anak yang berusia 12 tahun yang tidak ditemui mengidap asma ketika cukup umur justru mengidap penyakit tersebut. Anak-anak yang menonton televisi lebih dari dua jam per hari justru rata-rata dua kali lebih banyak terdiagnose asma dibanding yang kurang menonton televisi.

Dalam catatannya mereka menyebutkan bahwa penelitian ini sebagai petunjuk adanya hubungan antara kebiasaan ketika usia belum dewasa dengan perkembangan asma pada ujung usia masa anak-anak.


Yahoo,reuters

Previous Post Next Post