Peran Ayah Di Ruang Bersalin

Switch to Bahasa Inggris
 ayah dikala menghadapi kelahiran si buah hati hanyalah menunggu dan berharap cemas di ruang Peran Ayah Di Ruang Bersalin
Dahulu tugas yang dilakukan (calon) ayah dikala menghadapi kelahiran si buah hati hanyalah menunggu dan berharap cemas di ruang tunggu yang dipenuhi asap rokok. Tetapi waktu berlalu dan tradisi tersebut mulai bergeser. Saat ini (calon) ayah dituntut tugas aktifnya membantu proses melahirkan.

Beberapa ayah, terutama yang menunggu kelahiran anak pertama, biasanya akan mempunyai rasa khawatir dan tak menentu yang lebih tinggi dan tidak tega jikalau melihat istrinya sakit dikala melahirkan. Harap-harap cemas juga sering menghinggapi calon ayah. Ada juga yang ketakutan ayah jikalau ia tidak tahan di ruang bersalin dan malah menjadikan kejadian yang memalukan ibarat pingsan di dalam ruang bersalin.

Sebenarnya apa tugas ayah di ruang bersalin sesungguhnya? Menurut banyak pengalaman para ayah, tidak banyak tugas aktif yang sanggup dilakukan ayah. Fungsi utama ayah di ruang bersalin utamanya memperlihatkan rasa hening pada ibu menghadapi proses persalinan dan biasanya membantu mengatur ritme kontraksi yang dialami ibu. Untuk itu jikalau anda merupakan tipe ayah yang simpel gugup, berikut beberapa hal yang sanggup dilakukan untuk membantu mengatasi duduk masalah anda.

Perkaya pengetahuan.
Ketakutan dan kekhawatiran anda sebetulnya yaitu sebab ketidaktahuan anda. Cobalah untuk terlibat dalam kehamilan istri dengan turut berperan aktif mencari informai seputar segala hal perihal kehamilan dan permasalahannya. Ikutlah juga jikalau istri mengambil kelas pendidikan calon ibu. Andapun sanggup bertanya pada dokter perihal situasi kehamilan istri. Semakin anda anda tahu, semakin nyaman anda mendampingi istri melahirkan.

Diskusi dengan pasangan.
Istri juga berhak tahu apa yang anda rasakan dan mengapa, hal ini akan mengungkap apa yang sesungguhnya diinginkan oleh istri selama proses kelahiran. Yang perlu diingat bahwa diskusi ini mempunyai titik kritis dimana jangan hingga timbul anggapan bahwa ketidakinginan anda mendampingi di ruang bersalin sebagai ketidakpedulian anda pada istri atau bayi anda.

Memperjelas peran.
Jika anda tidak mempunyai duduk masalah berada di ruang bersalin, anda perlu memperjelas peranan anda di ruang bersalin nantinya. Mungkin anda ingin mengabadikan momen berharga kelahiran anak anda? Bicaralah dengan istri anda, yakinkan ia bahwa anda akan mendampingi kelahirannya, hanya saja mungkin tidak persis ibarat impian istri anda.

Bersikap tenang.
Tak peduli seberapapun kegelisahan anda menanti kelahiran, mendukung istri keinginan anda segera menggendong di kecil akan mengalahkan segalanya. Untuk itu bersikaplah hening dan tetap fokus.

Mintalah bantuan.
Jika anda terlalu khawatir sendirian di ruang bersalin atau merasa anda hanya akan mengganggu proses kelahiran nantinya, mintalah tolong saudara istri anda atau sahabat untuk mendampingi anda di ruang bersalin.

Bertukar pengalaman dengan teman.
Luangkan waktu untuk bertukar pengalaman sekaligus menimba ilmu pada sahabat anda yang pernah mendampingi istrinya melahirkan. Mungkin mereka sanggup memberi saran atas kekhawatiran anda dan memberi cara mengatasi kekacauan anda dikala melihat istri anda melahirkan. Mungkin mereka akan menceritakan pengalaman mereka yang penuh dengan emosi, melelahkan, menakjubkan, membosankan, menyeramkan yang muncul secara bersamaan. Dan yang niscaya biasanya mereka akan menganjurkan untuk tidak melewatkan momen yang paling berharga tersebut.

Tentunya perilaku supportif dan dukungan anda, akan menciptakan istri akan lebih hening selama proses kelahiran di dalam ruang bersalin. Tetapi jikalau pada saat-saat terakhir anda memang merasa tidak besar lengan berkuasa janganlah memaksakan diri, tetap menunggu di luar akan lebih baik. Ingatlah bahwa keterlibatan anda dalam proses kelahiran akan menambah ikatan emosional dalam keluarga anda, dan itu sangat mempunyai kegunaan di kemudian hari.

Previously posted in Free Pregnancy Magazine, 9months
Previous Post Next Post