Menjaga kesehatan verbal dan gigi ialah mutlak, alasannya ialah berafiliasi dengan banyak sekali kondisi serius lainnya menyerupai periodontitis (penyakit gusi parah) yang berkaitan dengan penyakit jantung, stroke, dan pneumonia bakteri. Rata-rata terdapat 89 persen anak Indonesia di bawah 12 tahun yang menderita penyakit gigi dan mulut1 patut menjadi perhatian alasannya ialah kondisi itu akan kuat terhadap kualitas kesehatan, proses tumbuh kembang bahkan masa depan mereka.
Untuk itu menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam ialah sesua tu yang harus dibiasakan pada anak. ”Menyikat gigi dua kali sehari ialah mutlak, terutama pada anak alasannya ialah gigi anak lebih rentan dibandingkan gigi orang sampaumur alasannya ialah enamelnya belum terbentuk sempurna. Jutaan basil yang hidup di verbal sanggup merusak gigi anak jikalau mereka tidak menyikat gigi sehabis makan dan minum, khususnya di malam hari sebelum tidur. Masalahnya, masyarakat kita masih banyak yang belum tahu kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi,” ungkap drg. Armasastra Bahar, PhD, pakar kesehatan gigi dan mulut..
Data Riset Kesehatan Dasar menyebutkan sebanyak 91,1 persen masyarakat Indonesia menyikat gigi setiap hari, tetapi hanya 7,3 persen yang mengikuti rekomendasi menyikat gigi pagi sehabis sarapan dan malam sebelum tidur.
Sementara psikolog anak, Fabiola Priscilla mengatakan, ”Menerapkan kebiasaan menyikat gigi pada anak dengan cara yang inspiratif dan menyenangkan untuk menjadi kebutuhan yang harus dilakukan minimal dua kali sehari, sangatlah penting, sedangkan untuk membiasakan kepada anak, memang diperlukan tehnik tersendiri, dan cara yang paling utama ialah dengan membuat lingkungan, keadaan dan aktivitas yang menyenangkan bagi si anak.”
Dalam kesempatan di sela-sela kampanye ‘Sikat Gigi Pagi + Malam’ yang didukung oleh asosiasi dokter gigi dunia, FDI World Dental Federation dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Nola, personil trio vokal AB Three sekaligus ibu dari tiga anak, mengatakan, “Walaupun saya sudah mulai mengajarkan belum dewasa saya mulai usia dini, saya masih perlu bimbingan dan masukan ihwal cara kreatif dan menarik semoga mereka mempunyai inisiatif sendiri untuk menyikat gigi.”
Terungkap pula bahwa dari responden yang disurvey, 37 persen ibu mencicipi hal yang sama dan 46 persen ibu menyampaikan mereka masih membutuhkan bimbingan (tips & trik) semoga mereka sanggup mengajak belum dewasa mereka untuk menyikat gigi dengan gampang dan meyakinkan bahwa kesehatan gigi dan verbal itu sangat penting.
Kampanye ‘Sikat Gigi Pagi + Malam’ mengetengahkan dua tokoh: Ayah Adi dan Dika, ayah dan anak yang menyebarkan tips dan trik ihwal bagaimana menyebabkan menyikat gigi lebih sanggup dinikmati, dan tidak menjadi pengalaman jelek bagi orang renta dan anak-anak. Serangkaian iklan televisi akan disiarkan mulai Oktober 2009 mengajak penonton mengikuti perjalanan hidup Ayah Adi yang memakai humor untuk mendidik anaknya, Dika, dikala menyikat gigi, khususnya di malam hari.
Untuk informasi lebih lanjut ihwal kampanye ‘Sikat Gigi Pagi + Malam dan untuk bertemu dengan Ayah Adi dan Dika, kunjungi situs www.sikatgigipagimalam.com.