Awas Ancaman Sering Gonta-Ganti Warna Rambut!

ganti warna rambut memang sanggup menciptakan tampilan selalu gres dan segar Awas Bahaya Sering Gonta-ganti Warna Rambut!

Berganti-ganti warna rambut memang sanggup menciptakan tampilan selalu gres dan segar. Namun, jangan abaikan dampak sampingnya ya. Pasalnya, pewarna rambut mengandung banyak sekali materi kimia yang sanggup membahayakan kesehatan bila dipakai terlalu sering.

Sebelum Anda mewarnai rambut terlalu sering, yuk, ketahui dahulu dampak serta bahayanya yang dikutip dari Hellosehat:

Bahan kimia di dalam pewarna rambut tak hanya meresap ke dalam rambutnya saja, tetapi juga ke kulit kepala Anda. Bahkan, partikel pewarna rambut sanggup dengan gampang terhirup ketika proses pewarnaan di salon. Berikut banyak sekali materi kimia yang biasanya terkandung di dalam pewarna rambut beserta dampak sampingnya untuk kesehatan:

Para-phenylenediamine (PPD), memicu reaksi alergi dan sebagai karsinogen (zat penyebab kanker).

- Tar batubara, mengakibatkan reaksi alergi.
- Formaldehid, karsinogen dan memicu kerusakan janin di dalam rahim.
- Hidrogen peroksida, menciptakan mata perih menyerupai tersengat.
- Timbal asetat, memicu duduk kasus saraf serius dan sebagai karsinogen (zat penyebab kanker).
- DMDM hydantoin, memicu duduk kasus pada sistem kekebalan tubuh.
- Amonia, bersifat racun, korosif, dan mengakibatkan duduk kasus pernapasan.
- Resorsinol, mengacaukan hormon badan dan berpotensi sebagai karsinogen.

Bahaya terlalu sering mewarnai rambut

Mewarnai rambut terlalu sering ternyata sanggup meningkatkan risiko kanker. Menurut sebuah penelitian tahun 2001 yang diterbitkan di International Journal of Cancer, perempuan yang mewarnai rambutnya dengan pewarna permanen sebulan sekali selama setahun dua kali lebih berisiko terkena kanker kandung kemih. Risiko ini bahkan meningkat tiga kali lipat bila Anda memakai pewarna permanen selama 15 tahun atau lebih.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemology juga memperlihatkan bukti serupa. Wanita yang mewarnai rambut delapan kali dalam setahun atau lebih selama 25 tahun berisiko dua kali lipat terkena kanker limfoma non-Hodgkin (LNH). Kanker ini berkembang dari sel darah putih yang sanggup ditemukan di kelenjar getah bening, limpa, dan organ lain dalam sistem kekebalan tubuh.

Meski beberapa penelitian telah memperlihatkan buktinya, tetap diperlukan penelitian lanjutan untuk membantu memperjelas dampak terlalu sering mewarnai rambut. Namun, untuk menghindari banyak sekali alhasil sebaiknya jangan melakukannya terlalu sering. Semakin sering Anda mewarnai rambut, akan semakin banyak pula paparan racun pada badan Anda.

 Menurut Sonya Lunder, MPH., seorang analis senior di Environmental Working Group, banyak sekali pewarna rambut alami menyerupai henna lebih kondusif dan disarankan bila Anda memang ingin mewarnai rambut. Selain itu, ada banyak materi pewarna rambut yang terbuat dari materi alami dan organik. Berbagai materi alami ini umumnya tidak mengandung racun menyerupai yang terdapat pada produk berbahan kimia.

Selain itu, bila Anda mewarnai rambut sendiri di rumah, pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaannya. Gunakan sarung tangan ketika mengoleskannya dan jangan mendiamkan pewarna di rambut lebih usang dari yang seharusnya.

Pastikan juga untuk tidak mencampur produk pewarna rambut yang berbeda sebab berisiko tinggi mengakibatkan duduk kasus pada rambut dan kulit kepala. Anda juga tidak disarankan memakai pewarna rambut untuk mewarnai alis atau bulu mata sebab sanggup saja mengakibatkan dampak kebutaan.

Previous Post Next Post